Pentingnya Peran Keluarga dalam Rehabilitasi Narkoba: 24 Warga Bontang

by -1 Views

Di Kota Bontang, upaya penyelamatan korban penyalahgunaan narkoba terus berlangsung. Pada tahun 2025, sebanyak 24 warga telah mengikuti program rehabilitasi yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Bontang. Dari jumlah tersebut, satu orang harus menjalani perawatan inap di Pusat Rehabilitasi Tanah Merah Samarinda karena tingkat ketergantungannya cukup berat. Sementara 23 orang lainnya mengikuti rawat jalan di fasilitas kesehatan di Bontang. Kepala BNN Bontang, Lulyana Ramdani, menegaskan bahwa keberhasilan program rehabilitasi bisa mencapai 70 persen. Namun, angka tersebut bukan jaminan jika mantan pengguna kembali ke lingkungan yang masih dipenuhi peredaran narkoba.

Lulyana menekankan pentingnya peran keluarga dalam proses rehabilitasi, karena keluarga merupakan penolong paling ampuh bagi mantan pengguna narkoba. Ia juga menjelaskan bahwa kesembuhan tidak berhenti setelah masa rehabilitasi selesai, melainkan ada tahap lanjutan yang justru lebih menentukan, yaitu pasca-rehab. Program tersebut dirancang untuk memastikan bahwa mantan pengguna tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga siap kembali bersosialisasi di masyarakat. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang pasca-rehab membuat banyak mantan pengguna kesulitan mendapatkan pekerjaan karena stigma sosial yang melekat.

BNN Bontang menyesuaikan lama rehabilitasi berdasarkan hasil penilaian dokter. Untuk kasus ringan, program rawat jalan bisa selesai dalam tiga bulan, sementara untuk kasus sedang hingga berat, rehabilitasi rawat inap bisa berlangsung hingga enam bulan. Lulyana berharap masyarakat semakin memahami bahwa rehabilitasi bukan hanya sekedar menghentikan penggunaan narkoba, tetapi juga proses panjang untuk memulihkan kualitas hidup seseorang. Pasca-rehabilitasi memegang peranan penting dalam menentukan apakah mantan pengguna narkoba bisa benar-benar bangkit.

Source link