Angin segar bagi pekerja bergaji rendah dan guru honorer, dengan diumumkan kembalinya bantuan subsidi upah (BSU) mulai Juni 2025. Pemerintah pusat menyiapkan enam paket stimulus ekonomi untuk mendukung daya beli masyarakat yang tergerus. Sasaran utamanya adalah pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan dan guru honorer yang sering tidak terakomodir dalam program subsidi sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal kedua tetap stabil sekitar 5 persen.
Stimulus ekonomi kali ini difokuskan pada konsumsi rumah tangga, dengan alasan tidak adanya momen besar seperti Lebaran, Natal, atau Tahun Baru. Menjaga daya beli menjadi kunci pertumbuhan konsumsi yang stabil. Dilansir bahwa nilai BSU tahun ini masih dalam tahap perhitungan, namun semangatnya tetap sama dalam memberikan dukungan kepada pekerja dengan penghasilan yang rendah.
Selain subsidi upah, pemerintah juga memperpanjang diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk sektor padat karya, untuk membantu industri dalam tetap membayar gaji karyawan dan mendorong sektor informal agar tetap produktif. Diantara 6 stimulus ekonomi yang mulai berlaku Juni 2025 diantaranya diskon listrik 50% bagi 79,3 juta pelanggan PLN, diskon transportasi, tambahan bantuan sosial, potongan tarif tol, subsidi upah untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta serta guru honorer, dan diskon iuran JKK bagi sektor padat karya yang diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan.
