Kesimpulan Israel Mengenai Kerajaan Nabi Sulaiman, Ternyata seperti Ini

by -126 Views

Dalam Al-Qur’an, Nabi Sulaiman disebut-sebut sebagai raja ketiga Israel dan penguasa bijaksana. Dalam ajaran Yahudi, Nabi Sulaiman dikenal sebagai Raja Solomon, putra Raja Daud. Sebagai seorang raja dan penguasa, Nabi Sulaiman dikatakan memiliki kekayaan yang melimpah. Bahkan banyak orang percaya bahwa ada harta karun besar yang tersembunyi di suatu tempat, berisikan kekayaan raja bernama lengkap Sulaiman Ibnu Daud tersebut. Kerajaan Nabi Sulaiman diyakini berada di lokasi yang saat ini menjadi wilayah Israel. Pada 2012, proyek penggalian tim arkeolog Israel di kawasan Ophel, Jerusalem berhasil menemukan ‘harta karun’ dari peninggalan kerajaan Nabi Sulaiman.

Meski telah ditemukan 11 tahun yang lalu, para arkeolog baru-baru ini berhasil memecahkan teka-teki makna harta karun tersebut pada 2023. Arkeolog dari Universitas Ibrani Yerusalem, Daniel Vainstub, berhasil memecahkan arti kata yang terukir di pecahan leher guci peninggalan pemerintahan Raja Sulaiman di Israel Kuno.

Selama 10 tahun terakhir, lebih dari sepuluh peneliti telah mengusulkan arti dari kata yang terukir di leher guci tersebut. Namun, tidak pernah ada yang disetujui oleh para ahli lainnya. Melalui studi yang dipublikasikan Jerusalem Journal of Archaeology, Dr. Daniel Vainstub mengungkapkan bahwa kata yang diukir di leher kendi memiliki arti “Ladanium 5”.

“Ladanium 5” adalah kata yang merujuk pada getah tanaman aromatik yang digunakan untuk membuat dupa atau kemenyan, yakni Labdanum atau Cistus Ladanifer. Dr. Daniel mengatakan, tulisan itu diukir menggunakan aksara Arab Selatan Kuno dalam bahasa Sabaean yang digunakan pada zaman Alkitab di Semenanjung Arab, tepatnya Kerajaan Sheba yang kini menjadi Yaman.

Tulisan ini pun diyakini para arkeolog sebagai tulisan tertua yang ditulis menggunakan aksara Arab Selatan Kuno yang ditemukan di Israel. Selain pecahan guci “Ladanium 5”, para ahli juga menemukan enam kendi besar lain saat ekskavasi benda purbakala pada 2012 di Ophel, Jerusalem, Israel yang diduga berasal dari abad ke-10 Sebelum Masehi (SM).

Dalam laporan penelitiannya, para arkeolog menganggap bahwa kendi-kendi tersebut adalah tanda “hubungan yang jelas” antara Raja Sulaiman dan Kerajaan Sheba, yang berperan penting dalam membudidayakan tanaman yang dibutuhkan untuk memproduksi parfum dan dupa. Sementara di saat yang sama, Kerajaan Sulaiman mengontrol rute perdagangan yang melintasi gurun Negev menuju dermaga Mediterania, yakni tempat barang-barang diekspor.