‘Bela’ Hamas: Pesan untuk Putin

by -185 Views

Perang antara Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas, masih berlangsung. Meski begitu, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang jeda pertempuran hingga Rabu (29/11/2023) dengan imbalan pembebasan sandera tambahan. Kepastian apakah gencatan senjata akan kembali diperpanjang masih jadi pertanyaan. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia:

1. NATO teriak soal Gaza
Aliansi militer Barat, NATO, ikut buka suara soal situasi di Gaza, Palestina. Hal terbaru disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, Selasa (28/11/2023). Dalam sebuah pernyataan pers di setelah pertemuan informal para menteri luar negeri NATO di Brussels, ia menegaskan keprihatinannya mengenai perang di Timur Tengah. Ia juga menyambut baik perpanjangan jeda permusuhan antara Israel dan Hamas dan berharap jeda tersebut akan diperpanjang. “Jeda ini memungkinkan adanya bantuan yang sangat dibutuhkan” bagi masyarakat di Gaza, pembebasan lebih banyak sandera dan penyediaan lebih banyak bantuan kemanusiaan,” kata pimpinan NATO itu dikutip Anadolu Agency.

2. CIA-Mossad bertemu di Qatar
Kepala intelijen Amerika Serikat (AS) CIA, William Burns, dan kepala intelijen Israel Mossad, David Barnea, telah terbang ke Qatar untuk melakukan pembicaraan tentang cara memperpanjang gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera oleh Hamas. Pertukaran sandera terbaru di Gaza dengan warga Palestina di penjara-penjara Israel selesai pada Selasa malam, dengan 10 warga negara Israel dan dua warga negara Thailand dipindahkan dari Gaza, dan 30 warga Palestina dibebaskan di Ramallah dan Yerusalem.

3. AS Bela Hamas
Amerika Serikat (AS) menyebut kelompok milisi Gaza Palestina, Hamas, tidak memanfaatkan warganya yang diculik untuk memanfaatkan negosiasi penyanderaan dengan Israel. Ini disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, Selasa (28/11/2023). Dalam keterangannya, Kirby menekankan bahwa tidak ada tanda-tanda faksi militan Palestina bermaksud untuk “bermain-main” dengan para tawanan Amerika. Ia menambahkan bahwa pembicaraan penyanderaan sejauh ini terfokus pada perempuan dan anak-anak.

4. Stockholm Syndrome
Perang Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas, memasuki babak baru. Pertempuran antara keduanya mulai menemui gencatan setelah Hamas menyetujui pembebasan sandera Israel yang diculiknya pada 7 Oktober lalu. Saat pembebasan dan pelepasan, terlihat para tawanan melambaikan tangan secara hangat dengan para milisi Hamas. Seorang sandera bahkan dilaporkan menulis surat untuk anggota Hamas yang menyanderanya. Beberapa pihak sendiri menyebut para sandera itu telah terkena Stockholm Syndrome.

5. Hamas beri pesan untuk Putin
Media Rusia, Tass melaporkan bahwa lebih banyak sandera Rusia diperkirakan akan dibebaskan pada hari ini. Hal ini digambarkan oleh Hamas sebagai tanda ‘terima kasih’ kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas sikap yang diambilnya dalam konflik di Gaza. Pernyataan tersebut mengutip pernyataan pejabat Hamas Mousa Abu Marzook. “Kami belum membebaskan satu pun warga Israel yang berada di Gaza, kecuali Ron Krivoy dari Rusia, yang kami bebaskan sebagai tanda terima kasih gerakan tersebut terhadap posisi Presiden Rusia Putin. Hari ini, beberapa warga Rusia lainnya akan dibebaskan di luar kerangka perjanjian gencatan senjata,” ujarnya.

6. Israel mau akur dengan Qatar
Israel telah mengesampingkan perbedaan pendapatnya dengan mediator konflik Qatar untuk saat ini, namun akan “menyelesaikannya” setelah perang di Gaza berakhir, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel. Dalam sebuah wawancara di radio tentara Israel, Joshua Zarka, wakil direktur jenderal urusan strategis di Kementerian Luar Negeri Israel, mempertanyakan “peran Qatar dalam segala hal yang berkaitan dengan menjadi tuan rumah dan melegitimasi kegiatan Hamas”.

7. Pesan Paus soal Gaza
Paus Fransiskus telah menyerukan kelanjutan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas, menurut Vatican News. “Saya berharap gencatan senjata di Gaza dapat berlanjut sehingga semua sandera dapat dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dapat masuk,” kata Paus di akhir audiensi mingguannya pagi ini.

8. Israel hancurkan rumah di Jenin
Tentara Israel telah meledakkan dua rumah dan juga menghancurkan jalan-jalan dan saluran air, kata sumber-sumber lokal kepada Al Jazeera, ketika serangannya terhadap Jenin.