AS Menyebut Wagner Group Rusia Memberikan Persediaan Senjata kepada Hizbullah

by -112 Views

Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, terlibat dalam perang antara Israel dan Hamas. Hizbullah menyusup ke wilayah Israel Utara dengan bantuan kelompok Rusia. Meski hanya sebagai faksi, Hizbullah memiliki persenjataan yang kuat, termasuk senjata buatan Rusia yang diberikan melalui Presiden Suriah, Bashar Al Assad.

Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, yang beroperasi di Suriah, bertanggung jawab atas pengiriman sistem rudal permukaan-ke-udara SA-22. Belum jelas apakah senjata tersebut sudah terkirim atau sejauh apa proses pengirimannya. Informasi ini didapatkan dari sumber intelijen Amerika Serikat (AS) yang memantau pergerakan sistem tersebut.

Wagner juga diduga menyediakan sistem tersebut untuk Hizbullah, meskipun peran Assad dalam hal ini tidak pernah dilaporkan sebelumnya. Hizbullah dan pejuang Wagner telah lama beroperasi di Suriah sebagai bentuk dukungan terhadap rezim Assad dalam perang saudara melawan oposisi Suriah. Meskipun Hizbullah telah menarik sebagian pejuangnya dari Suriah, kelompok ini tetap mendapat dukungan dari Iran yang merupakan sekutu dekat Assad.

Kekhawatiran muncul bahwa Hizbullah akan menggunakan sistem pertahanan udara baru ini untuk membuka front baru dalam perang Israel melawan Hamas di perbatasan utara Israel dengan Lebanon. AS telah memperingatkan Hizbullah dan kelompok-kelompok yang didukung Iran lainnya untuk menghindari konflik, dan telah menempatkan kapal induk dan pasukan di wilayah tersebut untuk mencegah eskalasi.

Israel juga telah menargetkan sistem rudal ini di Suriah sebagai bagian dari serangan mereka terhadap situs militer Iran di negara tersebut. Komunitas intelijen AS percaya bahwa Iran dan kelompok proksinya sedang mempertimbangkan tanggapan terhadap intervensi militer Israel di Gaza, namun tidak dapat sepenuhnya mengontrol kelompok-kelompok tersebut. Keputusan Hizbullah dalam konflik ini dapat meningkatkan ketegangan.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dijadwalkan memberikan pidato penting pada hari Jumat dan para pejabat intelijen akan memantau tanda-tandanya dengan cermat. Perang antara Israel, Hamas, dan Hizbullah semakin memanas, dengan lebih dari 1500 orang tewas dalam konflik ini. [Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Perang Hamas Vs Israel Menggila: Gaza Dikepung, 1.500 Tewas

(luc/luc)