Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata. Menurutnya, melakukan gencatan senjata di Gaza sama saja seperti “menyerah” pada kelompok Hamas Palestina dan ia menyamakan Hamas dengan kelompok teroris. Netanyahu menjelaskan bahwa Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada tanggal 7 Oktober, sama seperti Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor atau serangan teroris 9/11.
Penolakan Netanyahu terhadap seruan 120 negara PBB untuk gencatan senjata di Gaza disampaikan pada Senin malam. Sejak penolakan tersebut, Israel telah melancarkan serangan terhadap Hamas di Gaza. Pasukan Israel melakukan serangan terhadap 300 sasaran yang terkait dengan Hamas. Tentara Israel membunuh teroris dan mengarahkan serangan udara ke sasaran dan infrastruktur teroris. Beberapa pertempuran terjadi di mana pasukan terkena tembakan rudal anti-tank dan senapan mesin.
Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel tidak akan mengendurkan serangan tanpa batas waktu hingga Hamas hancur. Israel telah melancarkan operasi darat besar-besaran keempat di wilayah utara Palestina. Jet tempur dan helikopter juga terdengar terbang di sekitar wilayah Gaza. IDF melakukan bombardir dengan tembakan artileri, mortir, dan serangan udara. IDF juga merilis video yang menunjukkan tentara Israel maju dengan berjalan kaki dan menggunakan tank melalui daerah pedesaan yang tampak rusak akibat perang.
Hingga saat ini, lebih dari 8.000 warga sipil Gaza dilaporkan tewas akibat serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah kantong tersebut.