Boikot Israel Tidak Mempengaruhi Neraca Dagang Indonesia

by -160 Views

Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan bahwa aksi boikot produk Israel di Indonesia tidak berdampak signifikan pada neraca perdagangan Indonesia. Hal ini disebabkan porsi perdagangan antara Indonesia dan Israel yang sangat kecil.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyatakan bahwa kondisi politik antara Israel dan Palestina tidak berdampak signifikan pada kinerja perdagangan internasional Indonesia secara umum. Menurutnya, kondisi politik kedua negara tersebut tidak memengaruhi kinerja perdagangan internasional Indonesia.

Menurut data BPS, volume impor Indonesia dari Palestina pada periode Januari hingga Oktober 2023 sebesar 0,000%, sedangkan impor non-migas dari Israel pada periode yang sama hanya sebesar 0,0110%. Beberapa komoditas impor Israel ke Indonesia antara lain mesin dan pesawat mekanik, perkakas, perangkat potong, dan perangkat optik.

Sementara itu, Hamas telah menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan Israel demi mencapai perdamaian. Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa kelompok milisi tersebut terbuka untuk perundingan guna mengakhiri konflik. Ia berharap bahwa pembicaraan di masa depan dapat menciptakan “rumah Palestina” baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.

Dengan demikian, aksi boikot produk Israel di Indonesia tidak memiliki dampak yang signifikan pada perdagangan internasional Indonesia, mengingat porsi perdagangan antara kedua negara yang relatif kecil.