Bung Karno dan Kecap Terbaik di Dunia

by -165 Views

Malaysia tidak memiliki sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan Kecap Nomor Satu di Dunia. Kurang dari tiga tahun yang lalu, di Frankfurt Book Fair, Jerman, pameran buku terbesar di dunia, almarhum Bondan ‘Maknyus’ Winarno mempersembahkan buku hasil karyanya, Kecap Manis: Indonesia’s National Condiment. Melalui buku berisi 300 halaman yang diterbitkan oleh Afterhours Book, Bondan ‘memproklamirkan’ bahwa kecap manis merupakan warisan kuliner asli Indonesia. Buku Bondan dijual dengan harga Rp 990 ribu yang cukup mahal namun langka karena membahas secara mendalam tentang kecap manis. “Ini buku hebat,” kata Lutfi Ubaidillah, seorang pengusaha asal Bandung yang merupakan pecinta kecap, terutama kecap manis. Sejak kecil di Bandung, kecap manis selalu menjadi bagian dari meja makan di rumahnya. Dia bahkan menjadi kolektor botol kecap dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki blog khusus tentang kecap asli Indonesia, Wikecapedia.

Bondan, seorang mantan wartawan yang gemar kuliner, juga pernah mengoleksi berbagai merek kecap nusantara seperti Kecap Blitar, Zebra dari Bogor, Sawi dari Kediri, Bentoel dari Banyuwangi, Kambing Dua dari Singkawang, Buah Kelapa dari Sumenep, dan Roda Mas dari Banjarmasin. Meskipun tidak banyak kolektor kecap seperti Bondan dan Lutfi, tentu banyak penggemar kecap di seluruh Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan kecap yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dari perusahaan besar hingga kecil yang sudah bertahan beberapa generasi.

Salah satu perusahaan kecap turun-temurun di Indonesia adalah kecap Maja Menjangan di Majalengka, Jawa Barat, yang didirikan oleh Saad Wangsawidjaja pada tahun 1940. Meskipun harus bersaing dengan merek-merek besar, usaha kecap Maja Menjangan terus berupaya bertahan. Begitu pula dengan kecap Cap Tomat Lombok dari Tegal, Jawa Tengah, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Meski sering ditawari kerjasama oleh perusahaan besar, pemilik usaha kecap turun-temurun tersebut enggan melepas warisan keluarga mereka.

Sejak dulu, kecap sudah sangat akrab dengan lidah orang Indonesia meskipun bukan merupakan resep asli negeri ini. Di setiap daerah, setiap pabrik kecap memiliki resep sendiri dalam pembuatan kecap. Dari barat hingga timur, kecap manis sangat populer di Indonesia daripada kecap asin. Meski tidak jelas sejak kapan kecap manis dibuat di Nusantara, beberapa pabrik kecap tua seperti Kecap Benteng Cap Istana dari Tangerang dan Kecap Cap Orang Jual Sate dari Probolinggo, Jawa Timur, sudah berdiri sejak abad lalu.

Meski di Malaysia juga terdapat beberapa perusahaan kecap yang memproduksi ‘kicap lemak manis’, namun kecap mereka kurang kental dan kurang hitam. Bondan menduga bahwa perusahaan-perusahaan kecap di Malaysia hanya meniru kecap manis dari Indonesia karena Malaysia tidak memiliki sejarah kecap manis sendiri.

Source link