Banjir yang terjadi di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur, telah menewaskan dua orang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa satu orang berusia 40 tahun meninggal akibat tersengat listrik di Kabupaten Pasuruan. Di Kota Pasuruan, satu anak berusia dua tahun tenggelam karena tidak bisa berenang saat debit air meningkat.
Banjir ini terjadi sejak Senin (8/4) karena meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang, Kedunglarangan, Petung, dan Badong akibat hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah hulu sungai sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
BPBD Kabupaten Pasuruan telah mendistribusikan bantuan logistik dan perlengkapan penanganan banjir, termasuk 4 unit perahu karet, bantuan makanan siap saji, dan nasi bungkus. Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Jawa Timur juga dikerahkan ke lokasi kejadian dengan peralatan evakuasi dan bantuan makanan dan air mineral.
Beberapa kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan antara lain Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Rembang, dan Gondangwetan. Di Kota Pasuruan, kecamatan yang terkena dampak meliputi Gadingrejo, Purworejo, Panggungrejo, dan Bugul Kidul. Akses jalan Surabaya-Probolinggo juga terdampak banjir.
Pihak berwenang menggunakan sandbag di sekitar area sungai untuk mencegah luapan air masuk ke pemukiman warga. Masyarakat terdampak banjir dievakuasi dan kembali ke rumah setelah genangan air surut. BPBD Kabupaten Pasuruan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk melakukan normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi.
Di daerah lain, seperti Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, juga terjadi banjir. Banjir merendam perumahan dan jalan nasional di Kelurahan Bulusan, Kabupaten Banyuwangi, akibat hujan lebat.
Hujan intensitas tinggi juga mengakibatkan pohon tumbang dan melukai seorang warga di Kabupaten Bangkalan. Prakiraan cuaca menunjukkan cuaca buruk akan terus berlanjut, sehingga BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang terkait dengan cuaca.