Tim Sukses Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Timses Paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka membeberkan alasan dibalik banyaknya negara China yang berinvestasi di Indonesia khususnya pada sektor mineral dan batu bara (minerba) RI.
Wakil Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran Erwin Aksa mengungkapkan bahwa negara China berani berinvestasi di Indonesia pada sektor minerba lantaran China tidak perlu ‘pikir panjang’ untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal itu dinilai lebih efisien dan berani. Bahkan Erwin mengatakan China berani ‘taruh uang’ di Indonesia hingga miliaran US$ tanpa melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) terlebih dahulu di Indonesia.
“Kita juga harus tahu bahwa China ini yang berani investasi. Mereka bisa project financing, sampai miliaran dolar,” ujar Erwin kepada CNBC Indonesia dalam program Your Money Your Vote, dikutip Kamis (21/12/2023).
Dia menilai keberanian China untuk berinvestasi di Indonesia berbeda dengan negara lainnya seperti di Eropa, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat (AS).
“Dia menilai keberanian China untuk berinvestasi di Indonesia berbeda dengan negara lainnya seperti di Eropa, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat (AS).
“Dengan keberanian ini, Erwin mengatakan China juga memiliki program transisi yang besar, teknologi yang maju, dan sumber daya manusia yang murah.
Namun begitu, dia menegaskan dengan keberanian investor asing yang masuk ke Tanah Air tersebut, harus diiringi dengan pengetahuan geopolitik yang mumpuni. Hal itu harus dimiliki Indonesia agar tidak terus menerus mengekspor mineral mentah khususnya ke China.
“Dengan begitu, Erwin mengatakan jika paslon Capres Cawapres Prabowo-Gibran memenangkan Pemilu Presiden 2024 mendatang, maka program hilirisasi minerba di dalam negeri yang sudah berjalan saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi akan dilanjutkan oleh Paslon no. urut 2 tersebut.
Menurutnya, barang turunan hilirisasi nikel di Indonesia bisa dimanfaatkan menjadi produk yang digunakan untuk produksi kendaraan hingga peralatan rumah tangga. “Jadi turunannya masih banyak. Bukan hanya kita memproduksi feronikel atau HPAL yang kimia. Tapi turunannya harus kita bangun lagi di Indonesia,” ujarnya.
Selain nikel, Erwin juga mengatakan hilirisasi minerba dalam negeri yang sudah berjalan saat ini akan dilanjutkan dengan mengembangkan hilirisasi mineral lainnya seperti bauksit, timah, dan pasir silika.