Terowongan Samarinda Akan Mengurangi Kemacetan di Kalimantan Sebesar 50 Persen

by -120 Views

Pemerintah Kota Samarinda sedang membangun proyek terowongan lalu lintas pertama di Kalimantan. Terowongan yang direncanakan sepanjang 690 meter tersebut dibangun untuk mengurangi kemacetan jalan dari Jembatan Ahmad Amins menuju arah pusat kota. Pembangunan terowongan di kawasan Gunung Manggah, Jalan Sultan Alimuddin, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur sudah mencapai progres 18,9 persen hingga awal Desember ini. Proyek ini menggunakan Metode Terowongan Austria Baru (NATM).

Menurut Site Operational Manager, Billy Adrian, penerapan NATM melibatkan dua tahap perkuatan yaitu temporary support dan permanent support. Temporary support mencakup pemasangan baja dan penggunaan berbagai elemen seperti trowel, wermes, sokrit, rokbold, forpoling, dan payprove. Semuanya dirancang untuk melindungi terowongan dari deformasi selama proses konstruksi. Kemudian, dilakukan perkuatan permanen dengan liding beton tebal 50 cm dengan kekuatan mutu tinggi.

Pihak terkait juga memperhatikan teknis pekerjaan agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Teknis NATM menggunakan pemasangan penyangga sementara dengan baja untuk melindungi terowongan. Mereka mencoba meminimalkan getaran dan suara bising sehingga tidak mengganggu masyarakat saat pengerjaan malam.

Teknologi NATM tidak hanya digunakan di Terowongan Samarinda, tetapi juga digunakan pada konstruksi terowongan kembar Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu). Teknologi ini berhasil diterapkan pada terowongan Jalan Tol Cisumdawu yang bermanfaat dalam menguatkan tanah sebelum penggalian.

Terowongan Tol Cisumdawu merupakan terowongan Jalan Tol terpanjang di Indonesia dan jalan tol pertama yang memiliki terowongan. Sementara itu, proyek Terowongan Samarinda dikerjakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk mulai akhir Desember 2022 lalu dengan nilai proyek Rp395 miliar.

Terowongan Samarinda dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Gunung Manggah, Jalan Sultan Alimuddin, Kecamatan Samarinda Ilir. Progres proyek terowongan ini melebihi target yang membuat Wali Kota Samarinda optimistis terowongan ini dapat difungsikan pada Oktober 2024 mendatang.