Biden Murka dengan Serangan Hamas setelah Gencatan Senjata di Akhiri

by -191 Views

Sejumlah pembaruan terbaru datang dari perang di Gaza, Palestina. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel di wilayah itu kini memasuki detik-detik akhir.

Lalu bagaimana situasi terkini, berikut sejumlah pembaruan dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (30/11/2023).

Update Gencatan Senjata
CNBC International melaporkan bahwa diskusi masih berlangsung di Qatar untuk mendapatkan kesepakatan baru. Sebelumnya, gencatan senjata dimulai Jumat pekan lalu dan diperpanjang selama dua hari, sejak Selasa. Seorang diplomat senior Arab yang terlibat langsung dalam negosiasi, mengatakan bahwa gencatan senjata Israel-Hamas diperkirakan akan diperpanjang setidaknya dua hari lagi. Namun belum ada ketok palu soal ini.

14 Sandera Israel Dibebaskan Hamas
Sementara itu, 16 sandera baru dibebaskan Hamas, Rabu malam. Mereka termasuk 10 warga Israel, empat warga Thailand dan dua warga Israel-Rusia. “Para sandera Israel termasuk lima anak di bawah umur dan lima wanita,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.

30 Tawanan Palestina Dibebaskan Israel
Otoritas Israel telah membebaskan 30 tahanan Palestina setelah Hamas melepas sandera baru di Gaza. Namun Israel telah mewanti-wanti agar tak ada perayaan yang mereka buat.

160 Mayat Baru Ditemukan di Reruntuhan Gaza
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan bahwa 160 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam. Ini mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas sejak 7 Oktober telah meningkat di atas 15.000.

PBB Minta Segera Berdiri Negara Palestina
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sekali lagi menyerukan kemerdekaan Palestina. Ia menyerukan solusi dua negara intuĂ­ penyelesaian konflik Israel-Hamas pada “Hari Solidaritas Internasional untuk rakyat Palestina” yang diperingati oleh PBB. “Acara ini adalah momen untuk menegaskan kembali hak mereka untuk hidup damai dan bermartabat,” kata Guterres di media sosial. “Sudah lama berlalu untuk bergerak dengan tegas dan tidak dapat diubah menuju solusi dua negara, berdasarkan resolusi PBB dan hukum internasional,” tambahnya. Guterres sebelumnya sudah lama mendesak resolusi perang jangka panjang itu. Di mana negara Palestina akan berdampingan dengan negara Israel.

21 Bantuan Masuk ke Gaza
Masyarakat Palang Merah Palestina (PRCS) mengirimkan 21 truk bantuan ke Gaza. Beberapa menyasar wilayah utara pada hari Rabu. “Sejak gencatan senjata dimulai, telah berhasil mendistribusikan 254 truk bantuan, menyediakan kebutuhan penting seperti makanan, air, susu formula, dan selimut kepada ribuan orang yang membutuhkan,” kata PRCS. “PRCS berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan sebanyak mungkin ke Gaza utara, yang belum menerima bantuan apa pun sebelum perjanjian jeda kemanusiaan,” tambahnya.

Biden Minta Maaf ke Warga Muslim AS & Palestina
Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta maaf kepada beberapa pemimpin terkemuka Muslim-Amerika. Ini karena secara terbuka mempertanyakan jumlah korban tewas warga Palestina yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas. Biden berkumpul dengan lima pemimpin Muslim Amerika sehari setelah komentarnya pada 25 Oktober tentang laporan kematian di Gaza mengguncang komunitas Islam, sebagaimana dilaporkan New York Post pekan ini. Ia bersumpah untuk “berbuat lebih baik”.

Hamas Tak Ambil Keuntungan dari Sandera
Amerika Serikat (AS) menyebut kelompok Hamas tidak memanfaatkan warganya yang diculik untuk memberikan keuntungan dalam negosiasi dengan Israel.

Erdogan Sebut Netanyahu Tukang Jagal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan makin menunjukan murkanya ke Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Ia bahkan menjulukinya sebagai “tukang jagal Gaza”.

Biden Ngamuk ke Hamas
Biden tiba-tiba mengeluarkan pernyataan keras ke Hamas, Rabu malam waktu setempat. Ia menyebutnya teroris dan pelaku pembunuhan.