Jokowi Melakukan Aksi Terbaru: 20% Lahan Waduk Dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya Apung (PLTS Apung)

by -80 Views

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa sebanyak 20% permukaan waduk di Indonesia bisa dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung.

Salah satu waduk atau MERAH YANG MENGGUNAKAN PLTS apung adalah di PLTS terapung Cirata, Purwakarta yang memanfaatkan sebanyak 4% permukaan waduk untuk dimanfaatkan menjadi PLTS terapung.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan nantinya waduk di Indonesia bisa DIMANFAATKAN untuk PLTS terapung sebanyak 20% untuk menggenjot produksi listrik energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

“Jadi nanti waduk-waduk di Indonesia itu akan ditaruh solar-solar panel untuk matahari. Sehingga kita bisa menciptakan listrik yang hijau,” jelas Erick melalui akun sosial media Instagram pribadinya @erickthohir, dikutip Jumat (10/11/2023).

Selain itu, dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi EBT yang besar salah satunya adalah tenaga air. Dia mengatakan bahwa EBT dengan tenaga air tersedia di daerah Kalimantan dan Papua.

“Potensi dari tenaga air ini ada di Kalimantan, Papua, potensi yang luar biasa sehingga turunannya ketika kita bicara listrik hijau nanti akan ada ekonomi hijau,” tambahnya.

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa saat ini proyek pembangkit listrik hidropower tengah dikembangkan. Yang pasti, proyek EBT melalui tenaga hidropower tersebut dikatakan akan menjadi proyek EBT ‘raksasa’ setelah sebelumnya proyek Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) apung Cirata, Purwakarta diresmikan.

“Kita yang kedua ini mungkin yang agak gede lagi, yang hidropower. Tapi memang belum final,” ujar Jokowi di sela acara peresmian PLTS apung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).

Adapun, Jokowi mengatakan bahwa proyek pembangkit hidropower tersebut masih dalam proses studi yang lebih lanjut. Dia menyebutkan proyek tersebut akan menjadi proyek EBT terbesar di Indonesia.

“Semuanya masih dalam proses studi, belum final. Jadi saya enggak mau bicara. Yang paling gede nanti yang hidropower,” tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan untuk target bauran EBT dalam negeri memang perlu dikejar setelah dunia termasuk Indonesia baru pulih dari pandemi Covid-19. Dengan begitu, Indonesia tetap terus akan mengejar target bauran EBT di tahun 2025 mendatang.