Ada Kemungkinan 1,2 Juta Ton LPG Tersedia di 17 Daerah

by -94 Views

Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa terdapat 17 lokasi lapangan minyak dan gas bumi (migas) yang memiliki potensi mengandung Liquefied Petroleum Gas (LPG). Jika produksi dari 17 lokasi tersebut dapat dilakukan, ini akan membantu mengurangi impor LPG di negara ini. Selain itu, terdapat potensi tambahan LPG sebesar 1,2 juta ton dari lokasi tersebut.

Arifin mengatakan bahwa LPG telah dipetakan dari data dan dokumen yang ada, dan terdapat 17 lokasi yang berpotensi menghasilkan LPG. Namun, hal ini perlu diperiksa terlebih dahulu. Jika memungkinkan, produksi LPG dapat meningkat sebesar 1,2 juta ton sehingga total produksi LPG mencapai 1,9 juta ton.

Di sisi lain, Arifin juga mencatat bahwa masih ada industri yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar, seperti di Kilang Cilacap. Oleh karena itu, dia berharap proyek Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) dapat segera direalisasikan. Sama halnya dengan proyek pipa gas Senipah-Balikpapan yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pertamina. Jika proyek-proyek ini berhasil, akan ada penggantian penggunaan LPG dengan gas, yang dapat menghemat sekitar 400 ribu ton per tahun.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan bahwa LPG minimal harus mengandung campuran Propane (C3) dan Butane (C4). Namun, wilayah kerja migas di Indonesia tidak banyak yang memiliki kandungan C3 dan C4. Oleh karena itu, Indonesia masih sangat bergantung pada impor LPG. Dari total kebutuhan sekitar 8 juta ton per tahun, sekitar 6,4 juta ton berasal dari impor. Mayoritas impor LPG berasal dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab.

Ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG masih cukup tinggi dan hal ini perlu diatasi. Potensi dari 17 lokasi migas yang mengandung LPG dapat menjadi solusi untuk mengurangi impor LPG dan meningkatkan produksi dalam negeri.