Mengapa Pengusaha Sawit Akan Semakin Bahagia di Tahun 2024?

by -88 Views

Pengusaha sawit nasional optimis dengan prospek industri minyak sawit mentah (CPO) pada 2024 yang lebih baik dibandingkan tahun ini. Hal ini disebabkan adanya perbaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia tersebut.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Edi Martono, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2023, industri minyak sawit tidak lebih baik dari tahun sebelumnya, terutama dalam hal harga. Data Refinitiv menunjukkan bahwa harga CPO diperdagangkan pada level MYR 3.741 per ton pada hari ini, Kamis (2/11/2023). Harga CPO ini mengalami kenaikan sebesar 1,44% dari perdagangan sebelumnya. Namun, harga CPO ini mengalami penurunan sebesar 12,03% dari MYR 4.253.

Edi menyatakan bahwa di tahun 2024, harga CPO diprediksi akan bullish karena beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh El Nino yang telah terjadi tahun ini terhadap produksi untuk tahun depan.

Lebih lanjut, Edi mengatakan bahwa Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia telah mengalami stagnasi produksi selama beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan oleh kemajuan yang lamban dalam penanaman oleh petani kecil. Pengaruh El Nino tahun ini juga akan mempengaruhi produksi tahun depan. Sementara itu, pemerintah akan terus menjalankan program B35 dengan pertumbuhan konsumsi domestik untuk makanan dan industri.

Tantangan dalam produksi ke depan juga akan dihadapi karena rendahnya stok kelapa sawit Indonesia pada tahun depan. Hingga Agustus 2023, produksi baru mencapai 36,3 juta ton. Ekspor biodiesel dan oleochemical juga mencapai 23,4 juta ton, berkontribusi sekitar US$ 20,6 miliar ke cadangan devisa Indonesia.

Sumber: CNBC Indonesia