Pemerintah akan mengubah skema pemberian tunjangan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi penghargaan ketika skema gaji tunggal telah diterapkan. Besar tunjangan yang diberikan akan bergantung pada kinerja PNS. PNS yang memiliki kinerja bagus akan mendapatkan tunjangan yang lebih besar. Konsep total reward sedang disiapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Skema gaji tunggal bukan hanya menggabungkan gaji dengan tunjangan kinerja saja. Tunjangan kinerja sekarang ini lebih ditentukan oleh jabatan daripada kinerja. Namun, dalam skema gaji tunggal, insentif atau penghargaan yang diberikan akan sangat ditentukan oleh kinerja PNS. Besar gaji dan penghargaan akan dihitung berdasarkan indikator seperti jabatan dan risiko pekerjaan. Semakin tinggi jabatan dan risiko pekerjaan, semakin besar gaji dan penghargaan yang akan diterima.
Penentuan besaran gaji dan penghargaan ini dilakukan untuk menghindari risiko korupsi dari PNS. Dengan gaji yang besar, diharapkan tidak ada lagi alasan bagi PNS untuk melakukan korupsi. Selain itu, besaran penghargaan yang diberikan juga ditentukan oleh produktivitas PNS. PNS diibaratkan sebagai wartawan, kualitas dan kuantitas berita yang dikirimkan menjadi tolak ukur kinerja PNS.
Pemerintah masih menyusun formula yang tepat untuk menghitung besaran insentif yang akan diberikan kepada PNS, sesuai dengan jabatan dan risiko pekerjaan. Setiap PNS akan memiliki karakteristik sendiri dalam penentuan besaran insentif.