Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Indonesia masih memiliki cadangan terbukti minyak dan gas bumi yang besar. Cadangan terbukti migas Indonesia mencapai 10% dari potensi sumber daya yang ada. Menurut data Kementerian ESDM per Januari 2023, cadangan terbukti minyak bumi mencapai 2,41 miliar barel, sedangkan cadangan terbukti gas bumi mencapai 35,3 triliun kaki kubik.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan bahwa untuk menjadikan potensi sumber daya tersebut menjadi cadangan terbukti, diperlukan kajian lebih dalam, penambahan data, analisis, dan evaluasi yang kemudian diikuti dengan pengeboran di cekungan-cekungan yang memiliki potensi minyak besar, seperti Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera bagian tengah (sekitar Blok Rokan), Bintuni, Kutai, dan Sumatera bagian Utara.
Dengan adanya cadangan terbukti sebesar ini, pemerintah masih membuka peluang investasi di sektor migas dan memberikan regulasi yang atraktif. Salah satunya adalah dengan memberikan share split, dimana pemerintah mendapatkan 80% bagian dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) mendapatkan 20%. Namun, seiring meningkatnya risiko yang ditentukan oleh pakar geologis dan geofisik, bagian pemerintah akan berkurang, yaitu 55% bagi minyak bumi dan 50% bagi gas bumi.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif lain seperti depresiasi dipercepat dan FTP (First Tranche Petroleum), serta mempercepat proses AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
