Jakarta, CNBC Indonesia – Malaysia mendukung Iran dan mendesak Israel untuk tidak memperburuk situasi. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Anwar dalam unggahan LinkedIn mengatakan bahwa pagi tadi, Senin (15/4/2024), ia memimpin Rapat Khusus Dewan Keamanan Nasional.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat pemerintah lainnya dan bertujuan untuk membahas lebih lanjut situasi panas di Timur Tengah berdasarkan diskusi yang dilakukan sebelumnya.
Pertemuan dua hari berturut-turut ini menunjukkan keseriusan pemerintah Malaysia dalam menyikapi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dan upaya melindungi masyarakat Malaysia dari dampak perang.
Peluncuran drone oleh Iran dianggap sebagai tindakan sah sebagai respons terhadap serangan oleh rezim Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
Anwar menuliskan di LinkedIn bahwa Malaysia bergabung dengan seluruh dunia yang beradab untuk menekan Israel agar tidak memperburuk situasi yang sudah tegang. Dia juga menyoroti dampak minim terhadap perekonomian Malaysia dengan pembukaan KLSE sedikit lebih rendah yang mencerminkan tren regional.
Pemerintah Malaysia akan terus memantau situasi dengan cermat dan mengambil tindakan proaktif untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan warga Malaysia.
Anwar menegaskan bahwa kepentingan negara akan menjadi pertimbangan utama pemerintah. Dia juga menekankan pentingnya penyelesaian yang adil dan segera terhadap situasi tidak manusiawi di Gaza serta perlunya fokus global pada masalah tersebut.
Anwar menyatakan bahwa gencatan senjata jangka panjang diperlukan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir dan bahwa Malaysia akan mengirimkan bantuan sebanyak 100 kontainer pada 27 April.