Ancaman Yang Menghadang Mobil Listrik, Proyeksi Suram di Tahun Depan

by -231 Views

Perkembangan mobil listrik terancam. Sejumlah hal bisa memperlambat permintaan kendaraan listrik tersebut.

Sebenarnya penjualan kendaraan listrik masih tumbuh pesat. Namun permintaan tidak memenuhi ekspektasi para pembuat mobil dan perusahaan lain yang telah menginvestasikan miliaran dolar di bidang kendaraan listrik.

“Permintaan kendaraan listrik tahun depan bisa lebih rendah dari ekspektasi,” tegas kepala keuangan di pembuat baterai Korea Selatan LG Energy Solution Lee Chang-sil merujuk ketidakpastian ekonomi global.

Suku bunga yang tinggi disebut bisa menggagalkan ambisi regulator iklim dan produsen mobil untuk mempercepat peralihan. Kenaikan suku bunga yang terus-menerus telah menyebabkan perusahaan-perusahaan mengubah rencana mereka pada tahun 2024 dengan hati-hati.

Belum lagi pengumuman General Motors dan Honda yang membatalkan rencana kerja sama senilai US$5 miliar untuk mengembangkan kendaraan listrik berbiaya rendah bersama-sama. Padahal pengumuman baru dilakukan setahun lalu.

GM mengatakan akan memfokuskan upaya EV jangka pendek untuk memenuhi permintaan daripada mencapai target volume tertentu.

“Kami mengambil langkah segera untuk meningkatkan profitabilitas portofolio kendaraan listrik kami dan menyesuaikan diri dengan perlambatan pertumbuhan jangka pendek,” kata CEO GM Mary Barra kepada para analis.

CEO Tesla Elon Musk menyampaikan peringatan minggu lalu. Ia menjelaskan mengapa dia memperlambat rencana pembangunan pabrik di Meksiko.

“Saya khawatir dengan tingginya tingkat suku bunga yang kita hadapi,” katanya pada panggilan konferensi pendapatan Tesla.

“Karena saya tidak bisa cukup menekankan hal ini bahwa sebagian besar orang yang membeli mobil adalah tentang pembayaran bulanan. Jika suku bunga tetap tinggi atau bahkan lebih tinggi lagi, akan lebih sulit bagi orang untuk membeli mobil,” tegasnya.

Produsen mobil lain juga menyuarakan kewaspadaan serupa. Volkswagen Jerman memangkas perkiraan margin keuntungannya untuk tahun ini, menyalahkan dampak negatif terhadap lindung nilai bahan baku pada akhir kuartal 3, di mana beberapa bahan tersebut digunakan dalam baterai EV.

Seperti banyak perusahaan industri lainnya, produsen mobil melakukan lindung nilai terhadap perubahan harga komoditas. Dengan melambatnya permintaan kendaraan listrik, harga bahan mentah pun melemah, termasuk yang banyak digunakan dalam baterai.

Diketahui, harga litium telah anjlok 67% sepanjang tahun ini berdasarkan harga spot litium karbonat yang dinilai oleh Fastmarkets. Harga logam kobalt di CME telah turun 20% tahun ini dan turun lebih dari setengahnya sejak Mei tahun lalu.

Produsen mobil Ford di AS juga mengatakan pihaknya akan mengurangi sementara satu dari tiga shift di pabrik yang memproduksi truk pikap listrik F-150 Lightning. Di Juli perusahaan juga memperlambat peningkatan kendaraan listriknya, mengalihkan investasi ke kendaraan komersial dan hibrida.