Inggris Menyuarakan Posisinya tentang Konflik Gaza, Palestina
Jakarta, CNBC Indonesia – Inggris buka suara soal posisinya dalam konflik berdarah di Gaza, Palestina. Hal ini disampaikan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey.
Israel telah melakukan pengeboman sporadis di Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 222 lainnya,
Sejauh ini, lebih dari 6.500 warga Palestina di Gaza telah terbunuh, sebagian besar warga sipil. Muncul kekhawatiran jumlah korban akan bertambah jika Israel benar-benar melakukan invasi darat ke Gaza dalam upaya menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Menanggapi situasi ini, Jermey, yang baru memberikan surat kepercayaannya kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan bahwa Inggris mengecam aksi “terorisme” yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Namun, dengan serangan Israel yang terjadi pasca 7 Oktober, ia menyebut London menyerukan semua pihak untuk memastikan kehidupan warga sipil terlindungi sejauh mungkin.
“Hal ini harus dilakukan dan kami bekerja sama dengan semua pihak untuk melakukan de-eskalasi dan menghindari eskalasi tambahan,” ujarnya, Rabu (25/10/2023).
“Kami menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik ini untuk mematuhi hukum humaniter internasional yang sangat penting.”
Secara paralel, pihaknya juga menuturkan bahwa Inggris berupaya meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza. Saat ini, bantuan Negeri Big Ben ke wilayah itu telah ditingkatkan menjadi 20 juta pound atau setara Rp 385 miliar.
“Hal ini sangat penting karena pada akhir pekan, kita melihat konvoi bantuan masuk ke Gaza. Namun hal ini tidak bisa dilakukan begitu saja karena situasinya sangat sulit,” pungkas diplomat yang pernah menjadi Dubes Inggris di Afghanistan itu.
Lebih lanjut, Jermey juga mengulangi pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly bahwa diplomasai adalah jalan keluar dari situasi ini. Dengan begitu, ia yakin bahwa perdamaian akan dapat dicapai.
“Diplomasi adalah jalan keluar dari situasi yang sangat menantang saat ini, dan bahwa akan ada masa depan bagi rakyat Palestina, dan bagi rakyat Israel, yang memungkinkan baik bagi warga Israel maupun warga Palestina untuk hidup bersama dalam damai,” tutupnya.
[Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Dubes Palestina Buka-bukaan Kondisi Perang, Singgung RI