7 Fakta Film “Merah Putih: One for All” Kritik Netizen

by -19 Views

Film animasi “Merah Putih: One for All” telah resmi tayang di bioskop pada tanggal 14 Agustus 2025. Namun, film ini malah memicu perdebatan di media sosial daripada mendapat pujian. Komentar yang menuai banyak kritik terutama terkait dengan kualitas visual, di mana sebagian besar warganet menganggap bahwa animasi dan grafis yang ditampilkan belum memadai untuk film layar lebar. Publik menyoroti bahwa gerakan karakter terasa kaku dan latar visual terlihat kurang menarik.

Film ini dibuat dengan anggaran sekitar Rp6,7 miliar yang menjadi sorotan bagi banyak pihak. Ada pertanyaan tentang apakah keberadaan dana sebesar tersebut terlihat jelas pada kualitas akhir film yang diproduksi. Beberapa media dan masyarakat juga membandingkan film ini dengan kesuksesan film animasi lokal lainnya seperti Jumbo, yang berhasil memikat jutaan penonton dengan aspek cerita dan visual yang baik.

Kritik juga datang dari publik figur dan anggota DPR. Sutradara Hanung Bramantyo mempertanyakan alasan film ini mendapat slot tayang di bioskop, sedangkan anggota DPR menilai bahwa kualitas visualnya belum sepenuhnya layak untuk ditonton. Isu tentang produksi terburu-buru juga mencuat, di mana beberapa publik mempertanyakan transparansi dari studio pembuat film ini.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan dana produksi maupun promosi langsung untuk film ini. Cerita dari film ini sendiri berfokus pada delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia yang bergabung dalam Tim Merah Putih untuk menjaga bendera pusaka menjelang peringatan 17 Agustus. Meskipun film ini diniatkan sebagai kado ulang tahun Republik Indonesia yang ke-80, eksekusi yang terburu-buru dan penggunaan anggaran besar membuatnya sulit diterima oleh sebagian publik.

Banyak harapan dari masyarakat bahwa kritik yang diterima bisa menjadi pembelajaran untuk produksi film animasi Indonesia di masa depan. Agar dapat lebih matang, transparan, dan mampu menjadi kebanggaan nasional.

Source link