Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia kembali meningkatkan serangannya di bagian timur Ukraina untuk merebut Kota Avdiivka. Serangan tersebut dilakukan dari berbagai sisi.
Pasukan Rusia telah melancarkan serangan darat dan udara terhadap Avdiivka sejak pertengahan Oktober. Serangan ini merupakan titik fokus mereka dalam perang yang terjadi selama 21 bulan di wilayah Donbas di Ukraina timur.
Vitaliy Barabash, kepala administrasi militer Avdiivka, melaporkan bahwa keadaan di sektor Avdiivka menjadi lebih sulit. Intensitas bentrokan telah meningkat selama beberapa waktu. Barabash juga menyatakan bahwa Rusia membuka dua sektor lagi di mana mereka mulai melakukan serangan. Mereka berusaha menyerbu kota dari segala arah.
Pertempuran di Avdiivka telah mengakibatkan rusaknya banyak bangunan dan pabrik kokas yang terkenal. Hanya ada kurang dari 1.500 penduduk yang tersisa dari 32.000 sebelum perang.
Pasukan Ukraina dalam beberapa hari terakhir telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia di dekat Avdiivka. Meskipun begitu, analis militer Ukraina dan Barat mengatakan bahwa Rusia telah menderita kerugian besar dalam pertempuran tersebut.
Kota Avdiivka sempat dikuasai oleh kelompok separatis yang dibiayai Rusia pada 2014. Namun, benteng telah dibangun di sekitar kota tersebut, dan telah mampu menahan serangan sejak invasi penuh Rusia pada Februari 2022.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengakui lambatnya kemajuan yang dicapai dalam serangan balasan Ukraina di wilayah timur dan selatan. Meskipun demikian, ia membantah anggapan bahwa perang sedang berada di jalan buntu.
Cuaca musim dingin dan angin kencang juga memengaruhi penggunaan drone oleh kedua belah pihak dalam pertempuran tersebut.
Pasukan Rusia juga menderita kerugian besar di dekat Avdiivka dan kota lainnya, Maryinka, yang juga sebagian besar hancur akibat pertempuran selama berbulan-bulan.
Para pemain bertahan Ukraina memiliki semangat perjuangan yang kuat, meskipun cuaca buruk, dan bersiap untuk terus mempertahankan wilayah tersebut.
