Bitcoin mengalami lonjakan harga yang signifikan setelah Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), memangkas suku bunga acuan. Diperdagangkan pada level USD 117.182, Bitcoin menembus level USD 117.000 dengan arus dana institusional yang terus masuk melalui produk ETF. Hal ini menunjukkan pergeseran kekuatan pasar yang fundamental, menandai bahwa investasi kripto, terutama Bitcoin, tidak hanya bergantung pada sentimen ritel, tetapi juga telah diterima sebagai instrumen keuangan utama dalam skala global.
Vice President Indodax, Antony Kusuma, menyatakan bahwa lonjakan harga Bitcoin mencerminkan perkembangan positif pasar kripto. Sementara investor ritel menunjukkan sikap hati-hati, institusi menjadi penggerak utama reli Bitcoin kali ini. Penurunan pada New Address Momentum menunjukkan bahwa investor ritel tetap berhati-hati mengingat volatilitas Bitcoin yang tinggi. Namun, arus masuk dari institusi memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan pasar kripto.
Antony menekankan bahwa level psikologis USD 120.000 akan menjadi tonggak penting untuk Bitcoin. Jika target ini berhasil dilewati, tidak hanya kepercayaan investor yang semakin tinggi, tetapi juga potensi likuiditas baru dari institusi akan semakin besar. Dengan demikian, Bitcoin terus menunjukkan kinerja kuat dan menarik minat dari berbagai pihak, baik ritel maupun institusi.
