Yurike Sanger, istri ke-7 Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, telah meninggal dunia di Rumah Sakit San Gorgonio Memorial, California, Amerika Serikat pada Rabu (17/9) pukul 19.15 waktu setempat. Kabar duka ini disampaikan oleh putranya, Yudhi Sanger, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Yurike Sanger, yang berusia 81 tahun, dikabarkan telah berjuang melawan kanker payudara sebelum kematiannya.
Yudhi Sanger menyatakan bahwa Yurike akan dibawa ke rumah duka di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan jadwal pengumuman yang akan datang. Sebuah profil singkat Yurike Sanger mengungkapkan bahwa ia lahir di Poso, Sulawesi Tengah, dari keluarga berdarah campuran Jerman dan Manado. Pertemuan pertamanya dengan Presiden Soekarno terjadi pada tahun 1963 dan mereka menikah pada 6 Agustus 1964. Meskipun pernikahan mereka hanya bertahan selama empat tahun, Yurike Sanger tetap dikenang sebagai sosok yang sederhana dan aktif dalam kegiatan sosial.
Selain menjadi istri ke-7 Soekarno, Yurike Sanger juga terlibat dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika dan kegiatan sosial lainnya. Setelah bercerai dengan Presiden Soekarno, Yurike menikah kembali dan menetap di Amerika Serikat bersama keluarga barunya. Meski akhirnya ia memeluk agama Kristen, keyakinan yang dianut sebelum menikah dengan Soekarno. Nama Yurike Sanger tetap tercatat dalam sejarah keluarga Presiden Soekarno sebagai bagian dari perjalanan pribadi yang pernah mereka jalani bersama.