Setiap orang hampir pasti memiliki tahi lalat di tubuhnya, entah sejak lahir maupun muncul seiring pertambahan usia. Tahi lalat merupakan bintik kecil berpigmen yang terbentuk karena penumpukan melanosit atau sel penghasil warna kulit. Variasi yang dimiliki tahi lalat sangat beragam, baik dari segi bentuk maupun karakteristiknya.
Memahami jenis-jenis tahi lalat menjadi penting agar tidak hanya mengetahui keunikan kulit kita, tetapi juga dapat mewaspadai perubahan yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa jenis tahi lalat, di antaranya, adalah tahi lalat bawaan lahir yang sudah ada sejak bayi dilahirkan, tahi lalat reguler yang umumnya tidak berbahaya, tahi lalat displastik yang berukuran lebih besar dan cenderung tidak beraturan, tahi lalat intradermal nevus yang terbentuk di lapisan dalam kulit, dan tahi lalat atipikal yang sering dikaitkan dengan risiko melanoma.
Tentu saja, memantau setiap perubahan pada kulit dan berkonsultasi dengan dokter kulit akan membantu mencegah masalah serius terkait tahi lalat. Sehingga, meski tahi lalat merupakan bagian alami dari tubuh, tetap penting untuk memperhatikan jenis-jenisnya dan reaksi kulit terhadapnya.