Pada Kamis, dua orang yang sebelumnya dilaporkan “hilang” setelah demo di Jakarta, yaitu Eko Purnomo dan Bima Permana Putra, akhirnya mengakui bahwa mereka sebenarnya tidak ikut serta dalam demo besar di Ibu Kota. Eko mengungkapkan bahwa mereka hanya sekadar menonton aksi demo tersebut tanpa ikut serta secara aktif. Adapun Bima juga menyatakan hal yang sama, bahwa mereka tidak turut serta dalam demonstrasi tersebut.
Selain itu, Eko juga memberikan penjelasan bahwa ponselnya mati ketika hendak berangkat ke Kalimantan Tengah, sehingga ia tidak bisa memberi kabar kepada ibunya. Beruntungnya, Polda Metro Jaya turut membantu ibunya mencari keberadaannya, dan Eko merasa bersyukur atas bantuan yang telah diberikan.
Di sisi lain, dalam pertemuan dengan pers di Polda Metro Jaya, Bima menyampaikan permohonan maaf atas kepergiannya yang menimbulkan kegaduhan publik. Ia meminta maaf terutama kepada keluarganya karena pergi tanpa kabar atau pamit, serta memohon maaf atas kegaduhan yang muncul di media sosial terkait berita hilangnya dirinya.
Lebih lanjut, terungkap bahwa mereka berdua sebenarnya kabur ke Malang dan Kalimantan Tengah untuk mencari kehidupan mandiri. Bima pergi ke Malang dengan sepeda motor, sementara Eko bergabung dengan kapal penangkap ikan di Kalimantan Tengah. Mereka berdua memiliki alasan masing-masing untuk memilih hidup secara mandiri dan berusaha mencari nafkah.
Meskipun Eko dan Bima sudah ditemukan, dua orang lainnya yang dilaporkan hilang, yaitu Reno Syachputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, masih dalam pencarian. Informasi yang dipublikasikan oleh KontraS mengenai keempat orang tersebut juga turut disebutkan dalam pemberitaan ini. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan komunikasi dan keberadaan keluarga mereka, serta lebih waspada terhadap setiap kejadian yang terjadi.
