Tepung almond semakin populer di dunia kuliner sebagai alternatif yang lebih sehat dibanding tepung terigu karena kandungan nutrisinya yang berbeda. Banyak orang mulai beralih ke tepung almond, terutama mereka yang menjalani pola makan bebas gluten atau ingin menjaga kesehatan mereka. Namun, klaim mengenai keunggulan tepung almond perlu ditinjau secara kritis. Apakah tepung almond benar-benar lebih sehat dari tepung konvensional? Menurut kajian nutrisi dan pandangan pakar, berikut penjelasannya.
Tepung almond kaya akan nutrisi penting. Dalam setiap 28 gram, terdapat lemak tak jenuh tunggal, protein, karbohidrat, serat, vitamin E, magnesium, manganese, dan fosfor dalam jumlah yang signifikan. Kandungan vitamin E dan magnesium dianggap memiliki manfaat kesehatan, seperti sebagai antioksidan dan pengendali gula darah. Tepung almond juga memiliki lebih banyak kalori per 100 gram dibanding tepung terigu, namun memiliki karbohidrat, lemak, serat, dan protein yang berbeda.
Kelebihan tepung almond antara lain bebas gluten, indeks glikemik rendah, dan mengandung serat prebiotik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tepung almond cocok untuk diet keto karena karbohidratnya rendah dan memiliki indeks glikemik yang rendah, mendukung stabilitas gula darah dan kondisi ketosis. Tepung almond juga dianggap sebagai salah satu bahan makanan yang sehat untuk penurunan berat badan karena kandungan protein dan serat tingginya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Konsumsi tepung almond perlu diperhatikan karena kandungan kalorinya yang tinggi, teksturnya yang membuat hasil panggang lebih padat, risiko gangguan pencernaan dan pembentukan batu ginjal, harga yang lebih mahal, dan potensi alergi bagi penderita alergi kacang. Sebaiknya, penggunaan tepung almond disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu. Intinya, tepung almond memiliki keunggulan nutrisi yang signifikan, namun perlu dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan dengan penyesuaian resep yang tepat.
