Di Amerika Serikat, Bitcoin seringkali menjadi aset yang pertama kali mengalami lonjakan harga ketika likuiditas pasar meningkat. Perkembangan ini juga dapat terlihat dalam data terbaru di negara tersebut. Indeks Harga Produsen (IHP) AS menunjukkan penurunan sebesar 2,6%, di bawah ekspektasi sebelumnya sebesar 3,3%. Selain itu, data ketenagakerjaan AS menunjukkan adanya revisi besar yang menunjukkan penambahan 911.000 lapangan kerja yang lebih rendah dari laporan sebelumnya.
Kombinasi antara inflasi yang menurun dan data ketenagakerjaan yang lemah meningkatkan kemungkinan The Fed untuk memotong suku bunga. Secara teori, kondisi ini seharusnya mendorong investor untuk mencari aset berisiko, namun Bitcoin belum sepenuhnya mampu memanfaatkan situasi ini. Meskipun minat terbuka dalam kontrak berjangka Bitcoin meningkat, harga mata uang digital tersebut tetap stagnan, menandakan adanya tekanan menjual. Para pemegang jangka pendek juga berisiko mengalami kerugian, membuat mereka cenderung menjual aset ketika harga tampak tidak stabil.
