Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) sedang mengambil langkah cepat untuk menyediakan Sekolah Rakyat yang bertujuan membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Pada tahun ajaran 2025–2026, sebanyak 11 kelas akan dibuka di tiga lokasi rintisan di Kota Samarinda.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menegaskan bahwa rintisan Sekolah Rakyat ini akan dilengkapi fasilitas asrama untuk mendukung siswa secara menyeluruh. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 DTSEN.
Pendaftaran untuk program ini terbuka dan masyarakat diimbau untuk mendaftarkan anak-anaknya tanpa ragu. Program ini sepenuhnya gratis dan didanai oleh pemerintah pusat. Selain rintisan, pemerintah juga akan membangun Sekolah Rakyat permanen di kawasan Stadion Utama Palaran Samarinda dengan proyek senilai Rp210 miliar.
Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga akan menanamkan nilai-nilai karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan spiritualitas. Tujuan program ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan dan membentuk anak-anak menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas.
Pemerintah Provinsi berharap agar masyarakat Kalimantan Timur mendukung program ini dan melihatnya sebagai kesempatan berharga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
