Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mengalami perlambatan pada awal tahun ini. Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Kaltim hanya mencapai 4,08 persen secara tahunan pada kuartal I 2025, dibandingkan dengan 6,12 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor yang menyebabkan perlambatan ini antara lain adalah penurunan kinerja sektor pertambangan dan konstruksi, ekspor, dan investasi. Cuaca ekstrem serta penurunan permintaan batu bara dari China juga berkontribusi terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim. Sektor konstruksi turut mengalami perlambatan karena selesainya sebagian infrastruktur dasar Ibu Kota Nusantara serta penurunan pagu anggaran pembangunan IKN tahun 2025. Meskipun demikian, industri pengolahan mencatat pertumbuhan positif karena peningkatan produksi pupuk dan bahan kimia anorganik. Sektor pertanian juga menunjukkan perbaikan, sementara sektor perdagangan mengalami pertumbuhan berkat tingginya aktivitas ekonomi selama Ramadhan dan Idulfitri. Meski tumbuh melambat, Kaltim masih menjadi motor utama ekonomi Kalimantan dengan kontribusi 46,99% terhadap total ekonomi regional.
Ekonomi Kaltim Tumbuh 4,08% di Kuartal I 2025: Analisis
