Nikita Mirzani meminta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menindak mafia perawatan kulit (skincare) dengan tegas. Menurutnya, lembaga yang diduga melindungi mafia skincare perlu dibubarkan agar masyarakat dan konsumen mendapat perlindungan yang layak. Nikita menyatakan kekhawatiran terhadap praktik para mafia “skincare” yang menggunakan zat-zat berbahaya dalam produk mereka yang dijual secara luas.
Dalam upaya menjaga keamanan dan kepuasan masyarakat, Nikita mengajak semua pihak untuk bersatu dan menyuarakan keberatan terhadap praktik-praktik mencurigakan ini. Ia juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai produk skincare yang mengandung bahan berbahaya, serta mengingatkan untuk mendapatkan perawatan kulit dari klinik kecantikan resmi yang diawasi oleh dokter.
Tidak hanya itu, Nikita juga berpendapat bahwa dukungan pemerintah seharusnya dialokasikan untuk membantu rakyat yang membutuhkan, bukan untuk melindungi praktik-praktik ilegal yang merugikan konsumen. Dalam unggahan di akun TikTok miliknya, Nikita Mirzani terus memberikan edukasi kepada publik tentang bahaya produk perawatan kulit yang tidak aman.
Dengan keberanian dan keuletan dalam menyuarakan kebenaran, Nikita dan timnya membela diri dalam sidang eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka menolak dakwaan bahwa Nikita telah mengancam pemilik perawatan kulit (skincare) dan menuntut pembayaran uang sejumlah Rp4 miliar. Dalam proses hukum yang berjalan, Nikita didakwa Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Semua upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik penipuan dan membantu memperbaiki sistem perawatan kulit yang aman dan terpercaya. Dengan memperjuangkan keadilan dan kebenaran, Nikita Mirzani berharap bahwa tindakan ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi konsumen dan membangun kesadaran akan pentingnya perawatan kulit yang aman dan terpercaya.
