Banjir di Balikpapan tidak hanya menyebabkan genangan air, tetapi juga mengakibatkan kehilangan waktu yang berharga. Pagi itu, Kamis, 19 Juni 2025, hujan deras turun sejak pukul 07.00 Wita, membuat Jalan MT Haryono yang rentan banjir menjadi tidak dapat dilalui. Situasi ini menyebabkan kemacetan lalu lintas dan membuat pengendara bingung, banyak yang memutuskan untuk putar balik. Bahkan para pengendara yang nekat menerobos genangan air akhirnya harus menanggung berbagai masalah seperti mogoknya motor, terjebaknya mobil, atau bahkan terseret arus banjir.
Di tengah kekacauan itu, Tamrin, seorang driver ojek online, merasakan dampaknya secara langsung. Meskipun biasanya mendapat banyak orderan saat hujan, tapi hari itu berbeda. Ia terjebak di genangan air di Jalan MT Haryono Balikpapan selama satu setengah jam, mesin motornya mati, dan hujan masih terus turun. Ketidaknyamanan ini membuatnya merasa kecewa dan dia menyarankan agar perbaikan drainase dan penjagaan sampah perlu diperhatikan lebih serius.
Tidak jauh dari situ, Syahril juga mengalami kesulitan. Ia tidak dapat maju ke Rumah Sakit Siloam karena jalan terendam banjir. Padahal, istrinya dijadwalkan untuk menjalani operasi hari itu. Ia hanya bisa menunggu air surut sambil berharap bahwa semua masalah yang disebabkan oleh banjir ini segera terselesaikan. Meskipun banjir di Jalan MT Haryono Balikpapan bukan hal yang baru, namun setiap kali banjir melanda, semua orang tetap merasa terkejut dan lumpuh.
Walau pemerintah sudah menyadari masalah ini, namun warga seperti Tamrin dan Syahril masih tetap berharap agar banjir tidak lagi menjadi cerita yang mengganggu setiap musim hujan. Karena banjir bukan hanya soal genangan air, tetapi juga menghentikan kehidupan seseorang secara tiba-tiba. Semua pihak berharap agar penanganan banjir di Jalan MT Haryono Balikpapan dapat diperbaiki agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang di masa depan.