Penerbit stablecoin biasanya menerima dolar AS dari pelanggan dan memberi mereka token kripto sebagai imbalannya. Dengan cara ini, penerbit bisa mendapatkan keuntungan dengan menginvestasikan dolar yang diterima ke dalam aset yang menghasilkan imbal hasil seperti obligasi. Salah satu perusahaan yang menjadi pengawas cadangan SG-FORGE adalah BNY, yang awalnya menyimpan cadangan tersebut dalam rekening tunai sebelum diinvestasikan ke aset lain. Token dari SG-FORGE dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti perdagangan kripto, pembayaran lintas batas, transaksi valuta asing, dan pengelolaan agunan dan uang tunai. Anak perusahaan SG-FORGE memiliki lebih dari 15 klien bursa kripto dan pialang. Di AS, Kongres sedang mempertimbangkan undang-undang untuk mengatur stablecoin. Beberapa bank besar, termasuk Bank of America, juga sedang merancang rencana untuk menerbitkan stablecoin mereka sendiri. Tether merupakan penerbit stablecoin terbesar di dunia dengan cadangan dolar yang disimpan dalam bentuk Obligasi Pemerintah AS. Sementara itu, Circle, penerbit stablecoin terbesar kedua, melantai di bursa saham AS dan sahamnya mengalami kenaikan signifikan. Regulator telah memberikan peringatan bahwa stablecoin dapat berdampak pada stabilitas pasar dengan menciptakan hubungan antara keuangan tradisional dan pasar kripto yang lebih fluktuatif.
Bank Besar Prancis Pertama Rilis Stablecoin
