Bank terbesar di Amerika Serikat berdasarkan aset, JPMorgan, berencana untuk memberikan layanan perdagangan dan manajemen kekayaan kepada klien menggunakan aset kripto sebagai agunan pinjaman. Dikutip dari Cointelegraph, JPMorgan akan memungkinkan pembiayaan terhadap dana yang diperdagangkan di bursa kripto (ETF) dalam beberapa minggu ke depan. Bloomberg melaporkan bahwa JPMorgan akan memulai dengan iShares Bitcoin Trust milik BlackRock, ETF Bitcoin spot AS terbesar dengan aset bersih mencapai USD 70,1 miliar atau Rp1,1 kuadriliun.
Bank ini juga akan mempertimbangkan kepemilikan kripto klien dalam menilai kekayaan bersih, memperlakukan aset digital sama seperti aset tradisional untuk menentukan jumlah aset yang bisa dipinjamkan kepada klien. JPMorgan merupakan salah satu bank di AS yang mulai mengadopsi inisiatif kripto untuk beberapa klien. Dalam tahun 2020, bank tersebut meluncurkan JPM Coin, Stablecoin yang dipatok dalam dolar dan pada tahun 2024, JPMorgan melaporkan kepemilikan saham dari berbagai ETF Bitcoin spot.
Dalam sebuah pernyataan pada Mei 2025, CEO JPMorgan Jamie Dimon mengungkapkan bahwa bank akan segera mengizinkan klien untuk membeli Bitcoin. Meskipun demikian, Dimon juga tetap menyatakan skeptisisme tentang kelas aset tersebut dengan mengatakan, “Saya tidak berpikir Anda harus merokok, tetapi saya membela hak Anda untuk merokok. Saya juga membela hak Anda untuk membeli Bitcoin.”