Gagal Juara Liga Europa: Ruben Amorim Siap Dipecat Tanpa Kompensasi

by -26 Views

Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menyatakan kesiapannya untuk mundur tanpa menuntut kompensasi apabila manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kerjasama. Pernyataan ini ia sampaikan usai kekalahan MU dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa 2024/2025. Laga final yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao, berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kemenangan Tottenham. Gol semata wayang dicetak Brennan Johnson pada menit ke-41.

Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Amorim menyampaikan rasa kecewa mendalam, sekaligus menyiratkan bahwa masa depannya di Old Trafford berada di ujung tanduk. “Saya tidak punya apa-apa lagi untuk saya tunjukkan kepada para penggemar. Jika dewan dan fans merasa saya bukan orang yang tepat, saya akan datang keesokan harinya tanpa bicara soal kompensasi,” kata Amorim.

Amorim masih terikat kontrak hingga 2027 setelah ditunjuk menjadi manajer MU pada November 2024 menggantikan Erik ten Hag. Meski demikian, pelatih asal Portugal berusia 40 tahun itu menyatakan tidak akan bertahan demi uang. “Saya tidak akan berhenti sendiri, tapi saya juga tidak akan membebani klub. Saya percaya pada metode kerja saya, dan saya tidak akan mengubahnya hanya karena tekanan,” ujarnya.

Sejak kedatangannya, Amorim belum mampu memberikan perbaikan signifikan. Dalam enam bulan terakhir, Manchester United hanya meraih enam kemenangan di Liga Inggris, dan menutup musim di posisi yang mengecewakan. Kekalahan di final Liga Europa memperparah catatan tersebut, meski MU tercatat melepaskan 16 tembakan ke gawang Spurs.

Namun, peluang-peluang tersebut tak membuahkan hasil. Rasmus Hojlund nyaris mencetak gol melalui sundulan, tapi Micky van de Ven menyapu bola di garis gawang. Kiper Tottenham, Guglielmo Vicario, juga tampil gemilang dengan penyelamatan krusial dari tendangan Luke Shaw di menit-menit akhir. Meski kalah, Amorim menilai timnya tampil lebih dominan. “Kami jelas tim yang lebih baik. Para pemain sudah mencoba segalanya,” ungkap Amorim.

Ia juga meminta waktu untuk evaluasi lebih lanjut. “Malam ini adalah malam untuk merasakan sakit karena kekalahan. Penilaian tentang masa depan akan datang kemudian.”

Source link