Kontrasepsi bagi pria juga merupakan pilihan yang efektif untuk mengatur reproduksi. Salah satu jenis kontrasepsi yang populer adalah vasektomi, yang dikenal sebagai solusi permanen yang dapat mencegah kehamilan dengan tingkat efektivitas hingga 99%. Prosedur vasektomi relatif minim risiko dan pemulihan yang cepat, membuatnya menjadi pilihan yang banyak dipertimbangkan.
Sebelum menjalani prosedur vasektomi, penting bagi pria untuk berdiskusi dengan pasangannya. Meskipun bisa dilakukan oleh pria dari berbagai usia, umumnya disarankan bagi mereka yang sudah memiliki anak dan tidak mengalami kondisi kesehatan tertentu. Proses vasektomi melibatkan pemotongan atau pengikatan vas deferens, saluran yang membawa sperma, untuk mencegah sperma bercampur dengan cairan mani saat ejakulasi.
Meskipun vasektomi dianggap sebagai sterilisasi, penting untuk diingat bahwa efeknya tidak langsung dirasakan. Diperlukan waktu sekitar dua bulan dan pemeriksaan dokter untuk memastikan bahwa sperma sudah tidak lagi hadir dalam cairan mani. Prosedur vasektomi sendiri umumnya berlangsung sekitar 10-30 menit dengan sedikit risiko komplikasi.
Setelah menjalani vasektomi, disarankan agar pria menghindari aktivitas berat selama beberapa hari dan tetap menjaga kesehatan seksual secara menyeluruh. Meskipun vasektomi bisa dikembalikan, prosedur pembalikan jarang berhasil dan memiliki biaya yang mahal.
Bagi pria yang tertarik pada vasektomi, konsultasikan dengan dokter urologi untuk informasi lebih lanjut dan panduan yang sesuai. Melalui pemahaman yang tepat tentang prosedur ini, pria dapat membuat keputusan yang bijak untuk kesehatan reproduksi mereka.