Hujan deras yang terjadi belakangan ini di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), memicu banjir yang merendam lima desa di wilayah tersebut. Speculation mulai muncul bahwa tanggul kolam tambang milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Desa Rawa Indah yang jebol mungkin menjadi penyebab dari luapan air tersebut. Kabar ini menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut warga hingga akhirnya mencapai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim. Untuk memastikan kebenarannya, DLH telah mengirimkan tim investigasi ke lapangan. Pelaksana Tugas Kepala DLH Kutim, Dewi, menjelaskan bahwa sampai saat ini mereka belum dapat memberikan hasil investigasi. Dari pihak perusahaan tambang, General Manager PT KPC, Wawan Setiawan, tidak menyangkal terjadinya pelimpasan air yang tinggi dari area tambang. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan bertanggung jawab penuh terhadap dampak sosial dan kemanusiaan yang dialami warga terdampak. Wawan juga menyebut bahwa salah satu penyebab banjir adalah curah hujan yang tidak biasa di kawasan tersebut. KPC sedang berupaya memperbaiki teknis saluran air sebagai langkah untuk mengatasi permasalahan ini. Meskipun demikian, baik DLH Kutim maupun KPC sepakat bahwa fokus utama saat ini adalah penanganan warga terdampak dan pemulihan kondisi lingkungan. Mereka menunggu laporan resmi dari tim investigasi lapangan untuk menentukan langkah berikutnya.
Tanggul Tambang Jebol Picu Banjir di 5 Desa Bengalon Kutim
