Ketua Komite Pasar Keuangan di parlemen Rusia (Duma Negara), Anatoly Aksakov, mengungkapkan bahwa meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan dapat berpotensi mempengaruhi harga Bitcoin (BTC). Dalam wawancaranya dengan Russian Parliamentary Gazette, Aksakov menjelaskan bahwa konflik geopolitik sering kali memicu peralihan dana investor global ke aset yang dianggap aman, seperti emas, logam mulia, dan saat ini juga mata uang kripto.
Menurut Aksakov, situasi politik yang tegang seperti ini umumnya menguntungkan berbagai instrumen investasi, termasuk Bitcoin. Hal ini terutama disebabkan karena Bitcoin kini digunakan dalam pembayaran program pasokan senjata di beberapa negara, yang juga turut meningkatkan permintaan terhadap BTC.
Bitcoin semakin dianggap sebagai aset safe haven, terutama di tengah ketidakpastian global. Dalam situasi seperti konflik antara India dan Pakistan, BTC menjadi tempat perlindungan nilai yang diminati. Meskipun demikian, Aksakov menyatakan bahwa faktor terpenting yang mempengaruhi harga Bitcoin saat ini adalah perkembangan di Amerika Serikat, mengingat mayoritas pemilik Bitcoin berasal dari negara tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan langsung berdampak pada nilai tukar rubel Rusia, karena rubel lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dalam negeri. Dengan demikian, kondisi geopolitik dapat memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan dengan menggerakkan harga Bitcoin sesuai dengan permintaan investasi yang meningkat.