Siswa SMP Negeri 1 Bontang merasa keberatan dengan sistem pembelajaran dua shift di sekolah favorit mereka. Keterbatasan ruang kelas memaksa sekolah ini untuk melakukan pembelajaran dalam dua gelombang. Meskipun ada 16 ruang kelas aktif, idealnya seharusnya ada 25 ruang untuk menampung seluruh siswa kelas 7 hingga 9. Dampaknya, siswa sering merasa lelah dan sulit berkonsentrasi saat belajar di shift sore. Selain itu, interaksi sosial antarjenjang siswa terganggu karena siswa kelas 7 dan 8 jarang bertemu dengan kakak kelas mereka. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang berjanji akan melanjutkan pembangunan gedung tambahan untuk SMPN 1 Bontang. Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, menjelaskan bahwa proses lelang untuk pembangunan gedung baru sudah dimulai. Harapannya, dengan fasilitas yang memadai, semua siswa dapat belajar dalam satu waktu yang sama tanpa perlu membagi jam belajar lagi. Selain itu, kegiatan bersama seperti upacara bendera juga bisa dilaksanakan secara rutin.
Keluhan Siswa SMPN 1 Bontang Terkait Sistem Dua Sif
