Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mencabut aturan yang menghambat penetrasi layanan kripto dalam sektor perbankan dan keuangan tradisional. Langkah ini membuka jalan bagi adopsi kripto oleh lembaga keuangan seperti bank.
Menurut Bitcoin.com, Mark T. Uyeda, Pemimpin sementara SEC, telah mencabut pedoman yang sebelumnya diatur dalam Staff Accounting Bulletin 121 (SAB 121) yang membatasi bank dalam menawarkan layanan terkait kripto. Dalam Staff Accounting Bulletin 122 yang dikeluarkan belakangan, komisi menyatakan bahwa mereka mencabut interpretasi pedoman yang mengharuskan bank mengakui volume kripto dalam neraca mereka dengan biaya tinggi terkaitnya.
Pedoman ini, yang pertama kali diperkenalkan pada Maret 2022, telah mendapat banyak kritik karena dianggap membatasi pertumbuhan kripto di sektor perbankan. Di awal tahun ini, Undang-Undang Tinjauan Kongres (CRA) disahkan dengan dukungan bipartisan untuk mengakhiri SAB 121, tetapi mantan Presiden Biden memveto inisiatif tersebut.
Komisioner SEC Hester Peirce, yang dikenal sebagai ‘crypto mom’ di komunitas kripto, menyambut hangat pencabutan aturan ini dengan mengatakan selamat tinggal kepada SAB 121. Senator pro-kripto Cynthia Lummis juga merespon positif langkah ini dengan menyebut bahwa SAB 121 telah merusak inovasi di sektor aset digital di AS.
Dengan pencabutan aturan ini, bank dan lembaga keuangan lainnya sekarang diperbolehkan untuk memberikan layanan terkait kripto kepada pelanggan mereka. Hal ini diharapkan membuka pintu bagi peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekosistem kripto.
Generasi Milenial AS: 42% Belanja Dengan Kripto
