Ayah dari Kenzha Erza Walewangko, seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tewas di area kampus pada Selasa (4/3), mengklaim bahwa anaknya secara fisik diserang hingga jatuh bersama pagar besi. Menurut ayah Kenzha, Happy Walewangko, Kejadian tersebut terjadi pada pukul 19.30 WIB ketika sejumlah mahasiswa, termasuk Kenzha, berada di area payungan kampus UKI. Saat itu, terdapat keributan yang melibatkan Kenzha dalam keadaan mabuk, yang kemudian menarik perhatian petugas keamanan kampus dan mahasiswa lainnya.
Happy juga menyatakan adanya kejanggalan dalam penanganan kasus kematian anaknya oleh Polres Metro Jakarta Timur. Meskipun laporan awal polisi menyebut adanya pengeroyokan atau penganiayaan, namun laporan itu belakangan berubah, membuat keluarga merasa tidak puas dengan proses penyelidikan. Selain itu, Happy juga menyoroti pelanggaran pelanggaran UKI terkait pengawasan minuman beralkohol di kampus dan perlunya peningkatan keamanan oleh petugas keamanan kampus untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Sebagai respons terhadap klaim ayah Kenzha, Dokter Forensik RS Polri, Arfiani Ika Kusumawati, mengungkapkan bahwa ditemukan tingkat alkohol yang tinggi dalam tubuh Kenzha saat dilakukan pemeriksaan forensik. Meskipun alkohol tidak dianggap sebagai penyebab langsung kematian Kenzha, namun dosis alkohol yang tinggi dapat mempercepat kematian yang terjadi. Dengan demikian, kasus kematian Kenzha di kampus UKI menjadi perhatian serius dalam upaya mencegah insiden serupa di masa mendatang.
