Rahasia Jaringan Pencucian Uang Kripto di Asia Tenggara Terbongkar

by -50 Views

Asia Tenggara mengalami peningkatan kasus eksploitasi kripto dengan diluncurkannya koin, bursa, dan jaringan blockchain untuk aktivitas pencucian uang. Kabar ini disampaikan dalam laporan terbaru dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

Menurut laporan UNODC, sindikat kriminal kini tak hanya menggunakan infrastruktur kripto yang sudah ada, tetapi juga membangun ekosistem keuangan khusus untuk menghindari deteksi. Contohnya adalah ekosistem dan pasar berbahasa Mandarin yang awalnya dikenal sebagai Huione Guarantee, yang kini berganti nama menjadi Haowang. Platform tersebut telah memproses kripto senilai lebih dari USD 24 miliar yang terkait dengan penipuan dalam empat tahun terakhir.

Dengan kantor pusat di Phnom Penh, Kamboja, ekosistem Haowang telah tumbuh menjadi lebih dari 970.000 pengguna dan ribuan vendor yang terhubung. UNODC juga mencatat bahwa pusat penipuan di Myanmar, Kamboja, dan Laos telah menggabungkan blockchain, kecerdasan buatan, dan Stablecoin untuk menjalankan skema penipuan yang kompleks, termasuk penipuan investasi yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya.

Laporan ini juga menyoroti serangkaian produk terkait mata uang kripto yang diluncurkan oleh Huione, dengan tujuan menghindari kontrol pemerintah. Dengan perkembangan seperti ini, penting bagi pembaca untuk melakukan analisis dan penelitian sebelum melakukan investasi kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi.

Source link