Pada Jumat, 11 April 2025, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengalami kenaikan. Kenaikan ini terjadi di tengah gejolak perdagangan selama pekan tersebut. Indeks S&P 500 naik 1,81 persen ke level 5.363,36, Dow Jones naik 619,05 poin atau 1,56 persen menjadi 40.212,71, dan Indeks Nasdaq melonjak 2,06 persen menjadi 16.724,46. Sentimen positif muncul setelah komentar dari Gedung Putih menyatakan optimisme Presiden AS, Donald Trump, mengenai kemungkinan kesepakatan perdagangan dengan China.
Pekan tersebut menjadi salah satu periode paling fluktuatif di Wall Street. Gejolak dipicu oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan yang mempengaruhi sentimen pasar. Pada Rabu, pasar saham AS naik setelah pengumuman penangguhan tarif timbal balik tinggi oleh Trump selama 90 hari. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan 9,52 persen, merupakan kenaikan terbesar ketiga dalam satu hari sejak Perang Dunia II, dan indeks Dow Jones melonjak lebih dari 2.900 poin.
Namun, sentiment negatif muncul pada Kamis dengan turunnya indeks S&P 500 sebesar 3,46 persen, sementara Dow Jones turun 2,5 persen, dan Nasdaq melemah 4,31 persen. Volatilitas CBOE atau VIX juga meroket sebelum kemudian turun menjadi sekitar 37 pada Jumat sore.
Pemerintahan Trump sudah memberlakukan tarif universal sebesar 10 persen, kecuali untuk China. Sebagai respons, China meningkatkan pungutan pada produk AS menjadi 125% dari 84%. Tindakan ini menimbulkan tekanan tambahan dalam hubungan perdagangan antara AS dan China.
