Kerja Sama Strategis RI dan UEA: Daftar 8 Kemitraan Terbaru

by -6 Views

Hubungan antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) kembali mengalami penguatan strategis. Dalam pertemuan bilateral di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden PEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menyaksikan pengumuman delapan dokumen kerja sama yang telah disepakati oleh kedua negara. Delapan dokumen tersebut terdiri dari empat nota kesepahaman antar-pemerintah (government to government/G-to-G) dan empat kerja sama antarpelaku usaha (business to business/B-to-B). Hal ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara dalam memperluas kemitraan di berbagai bidang strategis.

Kerja sama government to government (G-to-G) meliputi Pernyataan Kehendak antara Kementerian Luar Negeri PEA dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI tentang Kemitraan Alam dan Iklim, Protokol Perubahan Kedua Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan, MoU antara Kementerian Dalam Negeri PEA dan Polri tentang Keamanan dan Penanggulangan Terorisme, serta MoU antara Kementerian Agama RI dan Otoritas Umum Bidang Islam, Wakaf, dan Zakat PEA tentang kerja sama di bidang keislaman dan pengelolaan wakaf.

Sementara itu, kerja sama business to business (B-to-B) meliputi penandatanganan MoU antara Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan RI dengan Al-Ain Farms PEA tentang investasi produksi susu, Nota Kesepahaman antara Ninety Degree General Trading LLC dan PT Pindad, Kesepakatan Prinsip pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik Surya Fotovoltaik Cirata, serta MoU antara PT PLN (Persero) dan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC – MASDAR untuk rencana pengembangan PLTS Terapung Jatigede berkapasitas 100 MW.

Pertemuan ini menjadi awal babak baru dalam hubungan RI-UEA di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Pentingnya sinergi konkret dan berkelanjutan dalam menjawab tantangan global dari ketahanan pangan hingga transisi energi ditegaskan dalam pertemuan tersebut. Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan menyambut baik capaian ini dan mengakui Indonesia sebagai mitra utama PEA di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama sektor swasta juga disoroti sebagai kontributor penting dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pertemuan ini tidak hanya sebagai ajang diplomasi, tetapi mencerminkan visi bersama untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera. Hubungan RI-UEA yang telah terjalin selama lebih dari empat dekade semakin kokoh dengan kerja sama yang melibatkan berbagai lapisan, mulai dari pemerintahan hingga dunia usaha.

Source link