Kripto menjadi metode pembayaran yang semakin populer di Singapura, terutama dikarenakan minat tinggi dari generasi muda dan peningkatan volume transaksi. Meskipun adopsi terus berkembang, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti kompleksitas dan keterbatasan penerimaan. Berdasarkan laporan dari Straits Times yang dipublikasikan pada 8 April, tingkat kepemilikan kripto di Singapura telah meningkat menjadi 26% pada tahun 2024, naik dari 24,4% tahun sebelumnya.
Data juga menunjukkan bahwa lebih dari setengah pemegang kripto telah menggunakan aset digital tersebut untuk pembayaran, sementara 67% berencana untuk menggunakan kripto untuk transaksi di masa depan. Generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, memimpin dalam adopsi mata uang kripto, dengan sekitar 40% dari mereka memegang kripto. Namun, pola penggunaan bervariasi berdasarkan generasi, dimana lebih dari 41% pengguna yang lebih muda menggunakan kripto untuk belanja online, sementara generasi yang lebih tua lebih cenderung menggunakan kripto untuk transfer antar-teman dan keluarga.
Meskipun penggunaan kripto terus meningkat, sebagian besar responden menganggap kripto sebagai sesuatu yang rumit, dengan keprihatinan utama terkait dengan keamanan dan penerimaan pedagang yang terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa sementara adopsi kripto terus tumbuh di Singapura, masih ada sejumlah masalah yang perlu diatasi untuk memperluas penggunaan kripto di masyarakat.
