Kepolisian terus mendalami kasus tawuran antarwarga yang sering terjadi di Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, dengan dugaan provokator di balik peristiwa tersebut. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan keprihatinan atas tawuran yang terjadi di wilayah tersebut pada Sabtu (5/4) sekitar pukul 17.20 WIB. Menurutnya, ini bukan kejadian pertama, melainkan yang ketiga. Polisi menduga adanya provokator yang sengaja memicu bentrokan antarwarga.
Saat insiden tawuran terjadi, sekelompok pemuda diduga melakukan provokasi dengan melemparkan petasan ke arah warga yang sedang memancing di Kali Jalan Sekolah. Tawuran melibatkan warga dari RW 01, 02, dan 03 yang menyerang warga RW 08. Warga RW 08 melakukan perlawanan dan pertikaian meluas ke Jalan Alaydrus, RW 02, sebelum polisi tiba di lokasi.
Polisi cepat tanggap dengan mengerahkan personel ke lokasi pada pukul 17.40 WIB. Setelah itu, Tim Presisi Polres Metro Jakarta Pusat juga tiba di lokasi dan berhasil meredakan tawuran pada pukul 17.55 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa, terdapat dua pemuda yang mengalami luka akibat senjata tajam dan pecahan kaca.
Dari penyelidikan, polisi mengetahui bahwa seorang pemuda berinisial B diduga sebagai pemicu bentrokan tersebut. B bersama kakaknya A sering memprovokasi warga dengan petasan kembang api. A baru saja bebas dari penjara pada tahun 2024 karena kasus narkoba. Polisi akan terus menyelidiki kasus ini dengan serius dan tegas jika terbukti ada pelaku yang sengaja memicu tawuran.
Hingga malam Sabtu (5/4), aparat kepolisian masih berjaga di lokasi untuk mencegah tawuran susulan. Kepolisian mengimbau warga agar tetap tenang, tidak terpancing provokasi, dan segera melapor jika melihat tanda-tanda tawuran. Semua upaya dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
