Posko kesehatan angkutan Lebaran di berbagai wilayah Kalimantan Timur telah menangani delapan kasus kecelakaan dengan sukses, menurut Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Diskes Kaltim). Dua korban lainnya harus dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut untuk penanganan intensif. Kepala Diskes Kaltim, Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa data tersebut merupakan hasil dari posko-posko kesehatan di seluruh kabupaten dan kota, termasuk Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Ulu. Selain kasus kecelakaan, Diskes Kaltim juga menangani 12 kasus kegawatdaruratan, 88 pemeriksaan kesehatan, dan memberikan 58 layanan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Selama arus mudik dan balik Lebaran, posko pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur beroperasi penuh selama 24 jam. Setiap posko dilengkapi dengan tim medis, seperti dokter, perawat, dan sopir ambulans yang bekerja dalam sistem tiga shift. Posko-posko tersebut ditempatkan di titik-titik strategis seperti rest area Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, jalan poros utama, terminal, pelabuhan, dan bandara. Peralatan medis darurat, tempat tidur pemeriksaan, obat-obatan, serta akses cepat ke layanan ambulans disediakan di setiap posko.
Pengelolaan posko dilakukan berdasarkan koordinasi lintas sektor dengan fokus utama pada daerah rawan kecelakaan dan lokasi wisata yang ramai. Fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, klinik, UPT Kekarantinaan Kesehatan, dan rumah sakit di Kaltim juga tetap siaga selama libur panjang. Laporan kegiatan harian dari setiap posko dikirim secara daring melalui sistem Data Fasyankes Online milik Kementerian Kesehatan.
Layanan di posko tidak hanya terbatas pada penanganan medis, tapi juga mencakup pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM), konsultasi kesehatan, edukasi publik, dan pelaporan insiden secara terintegrasi. Diskes Kaltim berkomitmen untuk menjaga keselamatan pemudik dan masyarakat selama momentum Lebaran dengan memberikan akses pertolongan pertama secara cepat dan tepat.
