Otoritas AS Sita 749 Bitcoin dalam Kasus Silk Road, Nilainya Berapa?

by -24 Views

Bolivia mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan mata uang kripto untuk membayar impor energi sebagai respons terhadap krisis bahan bakar dan kelangkaan dolar yang semakin parah. Yacimientos Petrolíferos Fiscales Bolivianos (YPFB) dan pejabat pemerintah di negara tersebut mengumumkan keputusan tersebut sebagai solusi atas penurunan cadangan devisa akibat merosotnya ekspor gas alam selama beberapa tahun terakhir. Krisis ini telah memperburuk masalah bahan bakar dengan antrean panjang di pom bensin dan meningkatnya protes dari masyarakat yang terdampak. YPFB telah menerapkan sistem baru yang memungkinkan penggunaan mata uang kripto dalam transaksi impor energi setelah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk mendukung subsidi bahan bakar nasional di tengah keterbatasan cadangan dolar yang semakin kritis.

Meskipun keputusan untuk menggunakan mata uang kripto dalam transaksi impor energi telah diambil, YPFB belum sepenuhnya menerapkan aset digital ini, namun berencana untuk segera melakukannya. Bolivia, yang sebelumnya dikenal sebagai pengekspor energi bersih berkat cadangan gas alamnya yang melimpah, kini beralih menjadi importir energi karena menurunnya produksi gas domestik akibat minimnya eksplorasi baru. Pergeseran ini menandakan perubahan besar dalam cara negara berkembang menghadapi tantangan ekonomi global, dengan semakin banyak negara mencari alternatif terhadap mata uang dolar AS.

Source link