Kasus meninggalnya Daus, warga binaan Lapas Kelas II Bontang, terus menjadi perbincangan di masyarakat dengan munculnya berbagai spekulasi. Salah satunya adalah dugaan tekanan yang diduga berasal dari pihak Lapas terhadap keluarga almarhum. Namun, Kepala Keamanan Lapas Kelas II Bontang, Angga, membantah adanya intimidasi terhadap keluarga Daus. Ia menegaskan bahwa Lapas tidak memiliki kewenangan untuk mengendalikan persepsi yang berkembang di media sosial.
Angga menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pihak Lapas hanyalah mendampingi keluarga almarhum dalam mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus tersebut. Terkait permintaan maaf yang disampaikannya kepada keluarga Daus, Angga menjelaskan bahwa itu adalah sebagai bentuk empati atas kehilangan yang diderita oleh keluarga almarhum, bukan sebagai pengakuan atas kesalahan fatal dari pihak Lapas.
Meskipun keluarga Daus merasa ada kejanggalan terkait kematian almarhum dan menduga adanya upaya intimidasi, Angga menegaskan bahwa Lapas telah bekerja sesuai prosedur dan siap untuk bekerja sama dalam proses penyelidikan. Dia menjelaskan bahwa pihak Lapas siap bekerja sama dengan pihak berwenang agar kasus ini dapat diungkap secara jelas dan transparan. Selain itu, Angga juga mengarahkan agar informasi terbaru bisa didapatkan melalui PRANALA.co di Google News dan bergabung dalam grup WhatsApp mereka.