Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan beberapa alasan mengapa kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22), yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3) masih belum terungkap. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan bahwa meskipun tidak ada kendala, proses pemeriksaan kasus ini membutuhkan waktu karena melibatkan banyak tahapan. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dimana pihak kepolisian masih mengumpulkan alat bukti, memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian, dan mendeterminasi apakah kasus ini merupakan tindak pidana atau tidak.
Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur juga sedang melakukan proses penyelidikan ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui kronologi lengkap dan penyebab kematian Kenzha secara spesifik. Dalam proses ini, pihak kepolisian memerlukan bukti dari autopsi, digital forensik, uji toksikologi forensik, pemeriksaan rongga jenazah, dan uji DNA dari autopsi jenazah. Pada tahap ini, barang bukti seperti patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan rekaman CCTV telah diamankan untuk analisis lebih lanjut.
Pihak kepolisian saat ini telah memeriksa 27 saksi guna mendalami kasus kematian Kenzha. Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia juga turut memantau perkembangan kasus ini dengan harapan agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan profesional. Meskipun hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur masih dalam proses pemeriksaan lanjutan, pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik kematian mahasiswa tersebut.
